Perubahan
Alkisah di suatu negeri antah berantah, ada sebuah perusahaan yang sudah cukup mapan meng-hire seorang IT developer untuk mengembangkan sebuah sistem informasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. berbekal dengan pengalamannya selama kuliah, sang IT developer yang lulus kuliah dengan predikat kumlot dalam waktu 3.5 tahun langsung merancang sistem yang sangat powerful dan mudah digunakan oleh siapa saja. tinggal drag & drop dan ... selesai.
sistem informasi buatan sang IT developer tersebut hampir-hampir tidak ada cacatnya sedikitpun. namun ternyata sistem tersebut harus mengalami kenyataan pahit : dibuang ke keranjang sampah.
apa pasal?
sederhana saja. pegawai-pegawai yang sudah bekerja selama puluhan tahun di perusahaan tersebut menolak menggunakan sistem yang baru. alasannya? ternyata mereka sudah terbiasa menggunakan shortcut keyboard selama bertahun-tahun, sehingga mereka menolak untuk menggunakan sistem yang baru yang - seharusnya - memudahkan pekerjaan mereka. akhirnya dibuatlah seribu satu macam alasan untuk memberikan kesan bahwa sistem tersebut banyak cacatnya, mulai dari menyabotase data, sampai dengan membuat posko anti sistem yang baru.
sistem tersebut akhirnya dibuang ke keranjang sampah, dan sang IT developer dipecat dari pekerjaannya. tidak lama kemudian, sang IT developer direkrut oleh perusahaan lain. karena perusahaan tersebut baru saja berdiri, otomatis pegawai-pegawainya didominasi oleh orang-orang yang masih muda yang penuh idealisme dan anti kemapanan. sistem informasi yang tadinya terbuang dibangkitkan kembali, tentunya dengan dukungan penuh dari dewan direksi dan seluruh pegawai perusahaan tersebut.
10 tahun kemudian ....
perusahaan yang sudah berdiri selama puluhan tahun itu akhirnya bangkrut akibat kalah bersaing dengan perusahaan yang baru berdiri 10 tahun. penyebabnya cukup jelas : perusahaan yang sudah lama berdiri tersebut dipenuhi oleh orang-orang tua yang kolot. tua disini bukan berarti umur pegawainya yang tua, namun lebih pada perilakunya yang anti perubahan. ditambah lagi dengan birokrasi yang berbelit-belit yang merupakan lahan subur bagi praktek korupsi. sementara itu perusahaan yang baru berdiri yang dengan prinsipnya yang menerima segala perubahan, diam-diam sedikit demi sedikit merebut segmen pasar perusahaan yang tua. dan ketika dewan direksi perusahaan tua tersebut sadar, semuanya sudah terlambat ...
bagaimana kabar sang IT developer? entahlah. sepertinya dia sedang main DOTa disebelah saya :)
sistem informasi buatan sang IT developer tersebut hampir-hampir tidak ada cacatnya sedikitpun. namun ternyata sistem tersebut harus mengalami kenyataan pahit : dibuang ke keranjang sampah.
apa pasal?
sederhana saja. pegawai-pegawai yang sudah bekerja selama puluhan tahun di perusahaan tersebut menolak menggunakan sistem yang baru. alasannya? ternyata mereka sudah terbiasa menggunakan shortcut keyboard selama bertahun-tahun, sehingga mereka menolak untuk menggunakan sistem yang baru yang - seharusnya - memudahkan pekerjaan mereka. akhirnya dibuatlah seribu satu macam alasan untuk memberikan kesan bahwa sistem tersebut banyak cacatnya, mulai dari menyabotase data, sampai dengan membuat posko anti sistem yang baru.
sistem tersebut akhirnya dibuang ke keranjang sampah, dan sang IT developer dipecat dari pekerjaannya. tidak lama kemudian, sang IT developer direkrut oleh perusahaan lain. karena perusahaan tersebut baru saja berdiri, otomatis pegawai-pegawainya didominasi oleh orang-orang yang masih muda yang penuh idealisme dan anti kemapanan. sistem informasi yang tadinya terbuang dibangkitkan kembali, tentunya dengan dukungan penuh dari dewan direksi dan seluruh pegawai perusahaan tersebut.
10 tahun kemudian ....
perusahaan yang sudah berdiri selama puluhan tahun itu akhirnya bangkrut akibat kalah bersaing dengan perusahaan yang baru berdiri 10 tahun. penyebabnya cukup jelas : perusahaan yang sudah lama berdiri tersebut dipenuhi oleh orang-orang tua yang kolot. tua disini bukan berarti umur pegawainya yang tua, namun lebih pada perilakunya yang anti perubahan. ditambah lagi dengan birokrasi yang berbelit-belit yang merupakan lahan subur bagi praktek korupsi. sementara itu perusahaan yang baru berdiri yang dengan prinsipnya yang menerima segala perubahan, diam-diam sedikit demi sedikit merebut segmen pasar perusahaan yang tua. dan ketika dewan direksi perusahaan tua tersebut sadar, semuanya sudah terlambat ...
bagaimana kabar sang IT developer? entahlah. sepertinya dia sedang main DOTa disebelah saya :)
1 Comments:
At 9:36 PM, Anonymous said…
Jadi inget dulu pernah ngobrol sama seorang dosen IT dari sebuah univ. swasta
Katanya dia baru nyelesain proyek.. Hari-hari pertama sistem di-deploy.. Kabel jaringan digunting diam-diam!!
Wakakak
Post a Comment
<< Home